KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengenalan Manajemen Keuangan”.
Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Manajemen
Keuangan Islam fakultas Syariah jurusan Ekonomi Islam IAIN
Antasari Banjarmasin.
Kami mengucapkan terima kasih banyak pada
semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempunaan makalah
ini.
Semoga makalah ini memberikan
informasi bagi mahasiswa dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan.
Sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat
berguna bagi kita semua, Amin ya Rabbal ‘Alamin.
Banjarmasin, 9 september 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
DAFTAR ISI. . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
BAB I
PENDAHULUAN . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Landasan
Teori. . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ………… . . . . . 2
B.
Fungsi
dan Tujuaan Manajemen keuangan . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . 4
C. Sifat Keuangan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . …….. 7
D.
Prinsip-prinsip
Manajemen Keuangan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . 9
E.
Aktivitas
Manajemen Keuangan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . .
11
F. Perbedaan Manajemen Konvensional dan Syariah. . . . . . . . . .
. .. . . . . . . . . 13
G.
Analisis. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . ………………... . . 18
BAB
III
PENUTUP. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19
DAFTAR PUSATAKA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . 20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen keuangan merupakan suatu
bidang pengetahuan yang menyenangkan sekaligus menantang. Seorang yang ahli di
bidang manajemen keuangan akan mendapatkan kesempatan yang lebih luas untuk
mendapatkan pekerjaan seperti: corporate finance managers, bank, real estate,
perusahaan asuransi dan sector pemerintahan yang lain; yang sangat memungkinkan
untuk mengembangkan karirnya. Banyak usaha baik yang berskala besar maupun
kecil, apakah yang bersifat profit motif maupun nonprofit motif akan mempunyai
perhatian besar di bidang keuangan. Keberhasilan ataupun kegagalan usaha hampir
sebagian besar sangat ditentukan oleh kualitas keputusan keuangan. Dengan kata
lain masalah yang biasa timbul dalam setiap organisasi berimplikasi terhadap
bidang keuangan.
B.
Rumusan
Masalah
·
Pengertian
Manajemen keuangan
·
Prinsip
Manajemen keuangan
·
Fungsi dan
Tujuan Manajemen keuangan
·
Perbedaan
Manajemen Konvensional dan Syariah
k BAB II
PEMBAHASAN
MANAJEMEN KEUANGAN
A.
LANDASAN
TEORI
1. Konsep
Dasar
·
Mencapai laba sebesar-besarnya
·
Untuk memakmurkan pemilik perusahaan (investor, pemegang saham) tercermin dari
deviden, liwiditas dan solvabitas.
·
Memaksimalkan Nilai perusahaan (harga saham ) membayar deviden.
2. Pengertian
Manajemen Keuangan
Beberapa definisi manajemen keuangan
diberikan sebagai berikut:
·
Liefman: usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang
untuk mendapat atau memperoleh aktiv
·
James Van Horne: segala aktivitas yang berhubungan dengan
perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh.
·
Bambang Riyanto: keseluruhan aktivitas perusahaan yang
berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaaya yang
minimal dan syarat syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk
menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
3. Perkembangan
Manajemen
Secara
ringkas disiplin keuangan mengalami perkembangan dari disiplin yang deskriptif
menjadi makin analitis dan teoritis. Dari yang lebih menitikberatkan dari sudut
pandang pihak luar, menjadi berorientasi pengambilan keputusan bagi manajemen.
Berbagai konsep, model dan teori telah dikembangkan dalam bidang keuangan, yang
kemudian mendapat tempat yang sangat penting dalam keuangan perusahaan (corporative finance).[1]
Pada
tahun 1920an capital budgeting
dirumuskan. Model ini menjelaskan perlunya diperhatikan nilai waktu uang
sewaktu melakukan keputusan investasi. Meskipun diakui bahwa penentuan tingkat
bunga yang layak dalam perhitungan nilai sekarang (present value) tidaklah
mudah, konsep capital budgeting
memberikan dasar bagi teori penilaian (valuation)
Pada
tahun 1950an Harry Markowitz merumuskan portpalio
theory, yang kemudian dikembangkan
oleh sharpe, lintner, treynor, pada tahun 1960an dengan capital asset pricing modelnya. Teori dan model tersebut berguna
dalam merumuskan risiko yang relevan untuk Investasi.
Tahun
1970an muncul arbitrage pricing theory
dan option pricing theory. Teori yang pertama memberikan anternatif (selain
capital asset pricing model) untuk
menaksir harga aktiva. Sedangkan teori yang kedua menjeleskan bagaimana suatu
opsi (pilihan) ditaksir nilainya. Sama seperti teori-teori yang lain, kedua teori
tersebut juga akan bicarakan terutama dalam penerapan bagi keuangan perusahaan.
B. FUNGSI DAN TUJUAN MANAJEMEN
KEUANGAN
1.1 fungsi
Manajemen keuangan
menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan keuangan. Mereka
yang melaksanakan kegiatan tersebut sering disebut sebagai manajer keuangan. Meskipun demikian, kegiatan keuangan tidaklah
terbatas dilakukan oleh mereka yang menduduki jabatan seperti Direktur
Keuangan, Manajer Keuangan, Kepala Bagian Keuangan, dan sebagainya. Direktur
Utama, Direktur Pemasaran, Direktor Produksi, dan sebagainya, mungkin sekali
melakukan kegiatan keuangan. Sebagai misal, keputusan untuk memperluas
kapasitas pabrik, menghsilkan produk baru, jelas ataupun dibicarakan dan
diputuskan oleh berbagai Direktor, tidak terbatas hanya oleh Direktor Keuangan.
Banyak keputusan yang harus diambil oleh manajer keuangan dan berbagai kegiatan
yang harus dijalankan mereka. Meskipun demekian kegiatan-kegiatan tersebut dapat dikelompokan menjadi dua bagian utama,
yaitu kegiatan menggunakan dana dan mencari pendanaan. Dua kegiatan utama (atau
fungsi) tersebut disebut sebagai fungsi keuangan.
Fungsi Menejer Keuangan, bertanggung jawab atas perencanaan,
analisis, dan pengendalian operasi keuangan.
Menurut Fred Weston,
perkembangan fungsi keuangan sekarang ini dipengaruhi oleh lima perubahan besar
dalam lingkungan eksternal, yaitu :
- Perkembangan
teknologi yang sangat pesat berakibat pada lebih cepatnya daur hidup dari
setiap kehidupan produk.
- Kemampuan
perusahaan memperoleh laba mengalami penurunan disbanding penjualannya
(profit margin) dari hampir seluruh perusahaa. Penurunan ini terutama terjadi pada
sector industri. Hal ini karena
adanya persaingan yang semakin tajam dalam pengembangan produk
- Perang
Dunia II yang telah menciptakan peluang-peluang bisnis yang memerlukan
cara-cara pembiayaan tertentu menyebabkan pertumbuhan ekonomi terus
meningkat .
- Banyaknya
perusahaan-perusahaan berskala besar yang tumbuh memerlukan pengelolaan
keuangan yang spesifik,
- Adanya
institusionalisasi aliran tabungan dan investasi yang membutuhkan para
professional di bidang investasi.
Fungsi
yang mengarah likuiditas, dalam mencapai likuiditas yang cukup untuk
melaksanakan aktivitas perusahaan, manajer keuangan melaksanakan tugas-tugas
berikut :
1. Meramalkan aliran kas
2. Pemukukan dana
3. Menglola aliran dana intern
Fungsi
yang mengarah ke profitabilitas, dalam mangejar laba rugi perusahaan, manajer
keuangan bisa menjadi salah satu anggota manajemen perusahaan, dengan peran
memberikkan infut tertentu guna pengambilan keputusan berdasar tindakan
keuangan yang dilakukannya. Dalam kaitannya dengan profitabilitas, ada beberapa
fungsi berikut :
1. Pengendalian biaya
2. Penentuan harga
3. Meramalkan keuntungan masa depan
4. Mengukur biaya modal
2.2 Tujuan
Memaksimalkan nilai kekayaan para
pemegang saham, nilai kekayaan dapat
dilihat melalui perkembangan harga
sama ( common stock) perushaan dipasar, dalam hal ini nilai saham dapat
merefleksikan investasi keuangan perusahaan dan kebijakan deviden.
Oleh karena itu dalam teori-teori
keuangan , variabel yang sering digunakan dalam penelitian pasar modal untuk
mewakili nilai perusahaan adalah harga saham dengan berbagai jenis
indikator, antara lain : return saham,harga saham biasa, price earning ratio,
dan idikator lain yang mempresentasikan harga saham biasa dan pasar modal.
Dengan demikian tujuan manajemen
keuangan adalah memaksimalkan nilai kekayaan para pemegang saham yang berarti
meningkatkan nilai perusahaan yang merupakan ukuran nilai objektif oleh publik
dan orientasi pada kelangsungan hidup perusahaan.
Misalkan kita menanamkan dana kita
(seluruhnya adalah uang kita semua, tidak ada dana pinjaman) dengan mendirikan
dua toko buku. Juamlah uang yang kita tanamkan sama besarnya (misalnya
Rp.500.000.000). Dua toko tersebut yang satu berada di lokasi dekat kompleks
perguruan tinggi dan pemukiman, serta untuk lalu lints dan parkirnya mudah.
Satunya berlokasi di daerah perdagangan yang lalu lintasnya cenderung macet dan
sangat susah untuk parker. Meskipun investasi yang kita lakukan sama besarnya,
kalua kedua toko tersebut akan kita jual, kemungkinan skeali harga yang akan
kita jual, kemungkinan sekali harga yang bersedia dibayar oleh pembeli tidaklah
sama. Apabila harga yang bersedia dibayar oleh pembeli lebih tinggi untuk toko
buku yang di daerah sekitar perguruan tinggi, maka kita mengatakan bahwa nilai
peruasahaan (toko buku) di daerah perguruan tinggi tersebut lebih tinggi dari
perusahaan satunya.
Memaksimumkan nilai perusahaan
(harga saham) tidak identic dengan memaksimiumkan harga laba per lembar (earning per share, EPS). Hal ini
disebabkan karena memaksimumkan EPS mungkin memusatkan pada EPS saat ini,
memaksimumkan EPS mengabaikan nilai waktu uang, dan tidak memperhatikan factor
resiko. Perusahaan mungkin memperoleh EPS yang sangat tinggi pada saat ini,
tetapi apabila pertumbuhannya diharapkan rendah, maka dapat saja harga sahamnya
lebih rendah apabila disbandingkan dengan perusahaan yang saat ini mmempunyai
EPS yang lebih kecil. Dengan demikian memaksimumkan nilai perusahaan juga tidak
identic dengan memaksimumkan laba, apabila laba diartikan sebagai laba akuntansi
(yang bisa diliht pada laporan laba rugi perusahaan). Sebaliknya memaksimumkan
nilai perusahaan akan identic dengan memaksimumkan laba dalam pengertian
ekonomi. Hal ini disebabkan karena laba ekonomi diartikan sebagai jumlah
kekayaan yang bisa dikonsumsikan tanpa membuat pemilik kekayaan tersebut
menjadi lebih miskin.
C SIFAT KEUANGAN
Keuangan adalah bidang fungsional
tertentu yang dijumpai dalam penjurusan administrasi bisnis (business adminstration). Istilah
keuangan dapat didefinisikan sebagai manajemen aliran uang dalam suatu
organisasi, baik organisasi tersebut merupakan perusahaan, sekolah, bank, rumah
sakit, ataupun lembaga pemerintah. Keuangan berkaitan dengan aliran uang dan
juga kewajiban pembayaran.[2]
Sebagai
salah satu ilmu bisnis, keuangan harus secara seksama dibedakan dengan
akuntansi dan ekonomi.
1.
Perbedaan
keuangan dari akuntansi. Akuntansi berkaitan dengan pencatatan, pelaporan, dan
pengukuran transaksi bisnis Dengan menggunakan system pembukuan yang diterima
umum melalui pencatatan atau pembukuan secara berpasangan, Akuntansi
menyediakan data aktivitas organisasi. Keuangan memanfaatkan informasi yang
disediakan oleh system akuntansi untuk membuat kebiijakan membantu organisasi
mencapai tujuannya. Secara singkat akuntansi dapat dikatakan bahwa akuntansi
adalah proses pengumpulan data yang berkenaan dengan pencatatan dan pelaporan
yang akurat, sedang keuangan adalah suatu proses manajerial atau pengambilan
keputusan.
2.
Perbedaan
keuangan dari ekonomi. Ekonomi berkaitan dengan penganalisaan distribusi dalam
sumber daya dalam suatu masyarakat. Mempelajari ekonomi yang melibatkan barang
dan jasa dengan atau tanpa melalui pertukaran uang. Perhatian ekonomi banyak
diarahkan pada penawaran dan permintaan, biaya dan laba, dan produksi maupun
konsumsi. Perkembangan lebih lanjut dari bidang ekonomi banyak berhubungan
dengan ilmu social lainnya; seperti sosiologi, ilmu politik, dan psikologi.
Bidang
keuangan banyak memanfaatkan hasil kerja para ekonom dan menggunakan berbagai alat
perhitungan ekonomi. Diawali dengan teori dan asumsi yang di kembangkan dalam
ekonomi mikro dan mencoba menerapkannya untuk menjelaskan kerja dari perusahaan
atau bisnis modern. Bidang keuangan meminjam model peramalan dan model lainnya
dari ekonomi makro dan mengujikan dengan dibandingkan situasi yang ada untuk
meramalkan berbagai tindakan yang mungkin dapat diambil perusahaan. Peramalan
keuangan lebih untuk lingkup perusahaan sendiri, sedang peramalan ekonomi lebih
luas pada industri dan berbagai aktivitas ekonomi.
D PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen keuangan bukan hanya berkutat pada seputar
pencatatan akutansi. Dia merupakan bagian penting dari manajemen program
dan tidak boleh dipandang sebagai suatu aktivitas tersendiri yang menjadi
bagian dari pekerjaan orang keuangan.
Ada 7 Prinsip dari manajemen yang harus diperhatikan.
1
Konsistensi (consistency)
Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus
konsisten dari waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan
tidak boleh disesuaikan apabila terjadi perubahan di organisasi. Pendekatan
yang tidak konsisten tehadap manajemen keuangan merupakan suatu tanda bahwa
manipulasi di pengelolaan keuangan.
2. Akuntabilitas(accountability)
Akuntabilitas adalah kewajiban ,moral atau hukum, yang
melekat pada individu, kelompok atau organisasi. Organisasi harus dapat
menjelaskan bagaimana dia menggunakan sumber dayanya dan apa yang telah dia
capai sebagai pertanggumg jawaban kepada pemangku kepentingan dan penerima
manfaat.
3. Transparansi (transparancy)
Organisasi harus terbuka berkenaan dengan
pekerjaannya,menyediakan informasi berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya
kepada para pemangku kepentingan. Termasuk didalamnya, menyiapkan laporan
keuangan yang akurat, lengkap, dan tepat waktu serta dapat dengan mudah dpat
diakses oleh pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Apabila organisasi
tidak transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal yang disembunyikan.
4. Kelangsungan hidup (integrity)
Agar keuangan terjaga pengeluaran organisasi ditingkat
stratejik maupun operational harus sejalan /disesuaikan dengan dana yang
diterima. Kelangsungan hidup atau (viability)merupakan suatu ukuran tingkat
keamanan dan keberlanjutan keuangan organisasi.
5. Integritas (integrty)
Dalam melaksanankan kegiatan operationalnya , individu
yang terlibat harus mempunyai integritas yang baik. selain itu, laporan dan
catatan keuangan harus tetap dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan
keakuratan pencatatan keuangan.
6. Pengelolaan (stewardship)
Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana yang telah
diperoleh dan menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
7. Standar akutansi (accounting
standarts)
Sistem akuatansi dan keuangan yang diguanakn organisasi
harus sesuai dengan prinsip dan standart akutansi yang berlaku umum.
Bidang-bidang
keuangan
1. Keuangan
Publik/Negara
2. Analisis
Invesasi dan Surat Berharga
3. Keuangan
internasional
4. Lembaga/Institusi
Keuangan
5. Manajemen
Keuangan
E. AKTIVITAS MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen keuangan
berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu :
Aktivitas
penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai
aktiva. Alokasi dana berbentuk:
Financial assets (aktiva finansial)
yaitu selembar kertas berharga yang mempunyai nilai pasar karena mempunyai hak
memperoleh penghasilan, misalnya: saham, sertifikat deposito, atau obligasi.
Real assets (aktiva riil) yaitu aktiva
nyata: tanah, bangunan, peralatan.
Aktivitas
perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber
dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan
Aktivitas
pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk
aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.
Keputusan
dalam Manajemen Keuangan
1. Keputusan investasi (Investment
decision)
Keputusan
ini meliputi penentuan aktiva riil yang dibutuhkan
untuk
dimiliki perusahaan,
2. Keputusan pembelanjaan (Financing decision)
Keputusan
yang berkaitan dengan bagaimana mendapatkan
dana
yang akan digunakan untuk memperoleh aktiva riil yang diperlukan.
3. Kebijakan deviden (deviden policy)
4. Keputusan Manajemen Aktiva
Keputusan
yang berkaitan dengan pengelolaan/penggunaan
aktiva
dengan efisien (biasanya lebih memperhatikan manajemen aktiva lancer(kas,
piutang dan sedia)
F. Perbedaan
Antara Manajemen Konvensional dan Syariah
Semua
orang telah mengetahui bahwa prinsip-prinsip ekonomi pada umumnya dan manajemen
pada khususnya selalu mengagungkan perolehan hasil sebesar-besarnya dengan
kerja sekecil-kecilya. Prinsip konvensional ini berkembang pesat di dunia
barat. Islam tidak menentang prinsip konvensional ini bahkan mendorong prinsip
itu. Masalahnya adalah manajemen syariah hanya menambahkan rambu-rambu
penerapan prinsip konvensional agar tidak hanya ditujukan untuk memperoleh
hasil di dunia saja melainkan harus dibarengi dengan perolehan hasil di
akherat. Adanya rambu-rambu ini diharapkan para pelaku ekonomi pada umumnya dan
manajemen pada khususnya mempunyai rem yang cukup pakem untuk tidak merugikan
orang lain.
Untuk memahami manajemen syariah ini
harus terlebih dahulu mengetahui pandangan Islam tentang harta dan dasar-dasar
sistem ekonominya. Diterangkan dalam AI-Quran bahwa harta adalah sebuah obyek
yang digunakan menguji manusia dan harta juga sebuah sarana untuk melaksanakan
taqwa. Selain itu diperingatkan pula bahwa harta dapat membawa mala petaka
manusia di akherat nanti bila salah menyikapinya. Ada dua pandangan Islam dalam
melihat harta; sebagai suatu hak atau kepemilikan sesama manusia, Islam sangat
menghargainya sedang dalam hubungan manusia terhadap tuhannya, manusia tidak
mempunyai hak sama sekali.
Bertolak
dari dasar-dasar tersebut diatas maka semua yang dilakukan dalam manajemen
syariah yang dititik beratkan pada bidang ekonomi tidak akan lepas dari
kehati-hatian dalam menyikapi harta. Maka penerapan manajemen syariah secara
utuh tidak akan membuat orang saling menindas dalam menjalankan roda
perekonomian. Semua orang akan merasa diuntungkan karenanya.
Dalam beberapa hal, bank
konvensional dan bank syariah mempunyai persamaan, terutama dalam sisi teknis
penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi computer yang digunakan,
syarat-syarat umum pembiayaan seperti KTP, NPWP, proposal, laporan keuangan,
dan sebagainya. Namun, terdapat banyak perbedaan mendasar diantara keduanya.
Perbedaan itu menyangkut asfek legal, struktur organisasi, usaha yang dibiayai,
dan lingkungan kerja.
a. Akad dan Asfek Legalitas
Dalam bank syariah, akad yang
dilakukan memiliki konsekuensi duniawi dan ukhrowi, karena akad yang dilakukan
berdasarkan hukum islam. Seringkali nasabah berani melanggar kesepakatan atau
perjanjian yang telah dilakukan bila hukum itu hanya berdasarakan hukum positif
belaka, tapi tidak demikian bila perjanjian tersebutmemiliki pertanggungjawaban
hingga yaumil qiyamah nanti.
Setiap akad dalam perbankan syariah,
baik dalam hal barang, pelaku transaksi, maupun ketentuan lainnya, harus
memenuhi ketentuan akad, yaitu
A.Rukun
·
Penjual
·
Pembeli
·
Barang
·
Harga
·
Akad/Ijab-Qabul.
B.Syarat
·
Barang dan jasa harus halal sehingga transaksi atas barang
dan jasa yang haram menjadi batal demi hukum syariah.
·
Harga barang dan jasa harus jelas.
·
Tempat penyerahan (delivery) harus jelas karena akan
berdampak pada biaya transfortasi.
·
Barang yang ditransaksikan harus sepenuhnya dalam
kepemilikan. Tidak boleh menjual sesuatu yang belum dimiliki atau dikuasai
seperti yang terjadi pada transaksi short sale dalam pasar modal.
b. Lembaga Penyelesaian Sengketa
Berbeda dengan perbankan
konvensional, pada perbankan syariah jika terdapat perbedaan atau perselisihan
antara bank dan nasabahnya, maka kedua belah pihak tidak menyelesaikannya di
peradilan negeri, tetapi menyelesaikannya sesuai tata cara dan hukum materi
syariah.
Lembaga yang mengatur hukum materi
dan atau berdasarkan prinsip syariah di Indonesia dikenal dengan nama Badan
Arbitrase Muamalah Indonesia atau BAMUI,yang didirikan secara bersama oleh
Kejaksaan Agung Republik Indonesia dan Majelis Ulama Indonesia.
4. Struktur Organisasi
Bank syariah dapat memiliki stuktur
yang sama dengan bank konvensional, misalnya dalam hal komisaris dan direksi.
Tapi unsur yang amat membedakan bank syariah dan bank konvensional adalah
keharusan adanya Dewan Pengawas Syariah yang bertugas mengawasi operasaional
bank dan produk-produknya agar sesuai dengan garis-garis syariah.
Dewan Pengawas Syariah biasanya
diletakan pada posisi setingkat Dewan Komsaris pada setiap bank. Hal ini untuk
menjamin efektivitas dari setiap opini yang diberikan oleh Dewan Pengawas
Syariah. Karena itu, biasanya penetapan anggota Dewan Pengawas Syariah
dilakukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, setelah para anggota Dewan Pengawas Syariah mendapat rekomendasi dari
Dewan Syariah Nasional.
d. Bisnis dan Usaha yang Dibiayai
Dalam bank syariah, bisnis dan usaha
yang dilaksanakan tidak terlepas dari saringan syariah. Karena itu bank syariah
tidak akan mungkin membiayai usaha yang terkandung didalamnya hal-hal yang
diharamkan.
Dalam perbankan syariah suatu
pembiayaan tidak akan disetujui sebelum dipastikan beberapa hal pokok,
diantaranya:
1. Apakah objek pembiayaan halal
atau haram?
2. Apakah proyek menimbulkan
kemudharatan bagi masyarakat
3. Apakah proyek berkaitan dengan
perbuatan mesum/asusila?
4. Apakah proyek berkaitan dengan
perjudian?
5. Apakah usaha itu berkaitan dengan
industri senjata yang ilegal atau berorientasi pada pengembanagan senjata
pembunuh masal?
6.Apakah proyek dapat merugikan
syiar islam, baik secara langsung atau tidak langsung
e. Lingkungan Kerja dan Corporate Culture
Sebuah bank syariah selayaknya
memiliki lingkungan kerja yang sejalan dengan syariah. Dalam hal etika,
misalnya sifat amanah dan shiddiq harus melandasi setiap karyawan
sehingga tercermin integritas eksekutif muslim yang baik. Disamping itu
karyawan bank syariah harus skillful dan professional (fathonah) dan mampu melakukan tugas secara team-work dimana informasi merata diseluruh fungsional organisasi (tablight). Demikian pula dalam hal reward dan punishment, diperlukan prinsip keadilan yang sesuai denga syariah.
Selain itu cara berpakaian dan
tingkah laku dari para karyawan merupakan cerminan bahwa mereka bekerja dalam
sebuah lembaga keuangan yang membawa nama besar islam, sehingga tidak ada aurat
yang terbuka dan tingkah laku yang kasar. Demikian pula dalam menghadapi
nasabah, akhlaq harus senantiasa terjaga.
f. Perbandingan antara Bank Syariah dan Konvensional
Perbandingan antara bank syariah dan bank konvensional
disajikan dalam tabel berikut[3][8]:
BANK ISLAM
|
BANK KONVENSIONAL
|
1.
Melakukan investasi-investasi yang halal saja.
2.
Berdasarkan prinsp bagi hasil, jual beli, atau sewa.
3.
Profit dan falah oriented.
4.
Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan kemitraan.
5.
Penghimpunan dan penyaluran dana harus sesuai dengan Fatwa Dewan Pengawas
Syariah
|
Investasi yang halal dan haram.
Memakai perangkat bunga.
Profit oriented
Hubungan dengan nasabah dalam
bentuk hubungan debitur-kreditur.
Tidak terdapat dewan sejenis.
|
G.
ANALISIS
Manajemen syariah adalah suatu pengelolaan untuk
memperoleh hasil optimal yang bemuara pada pencarian keridhaan Allah. Oleh
sebab itu maka segala sesuatu langkah yang diambil dalam menjalankan manajemen tersebut
harus berdasarkan aturan-aturan Allah. Aturan-aturan itu tertuang dalam
Al-Quran, hadis dan beberapa contoh yang dilakukan oleh para sahabat.
Keuangan
adalah bidang fungsional tertentu yang dijumpai dalam penjurusan administrasi
bisnis. Istilah keuangan dapat didefinisikan sebagai manajemen aliran uang
dalam suatu organisasi, baik organisasi perusahaan, sekolah , bank, rumah
sakit, ataupun lembaga pemerintah.keuanagn berkaitan aliaran uang dan juda
kewajiban pembayaran.
Perbedaan
keuangan dari akuntansi adalah akuntansi berkaitan dengan pelaporan,
pencatatan,an pengukuran transaksi bisnis.sistem pembukuan yang diterima umun
melalui pencatatan, akuntansi menyediakan data aktivitas organisasi.data bisa
jadi merupakan historis, seperti neraca tahun lalu, atau bisa jadi peramalan
operasi masa depan.keuangan memamfaatkan informasi yang disediakn sistem
akuntansiuantuk membuat kebijakan membantu organisasi mencapai tujuannya. Sinngkatnya
dapat dikatakan bahwa akuntansi adalah proses pengumpulan data yang berkenaan
dengan pencatatan dan pelaporan yang akurat. Sedang keuangan adalah suatu
proeses pengambilan keputusan.
Sehubungan dengan itu maka isi dari manajemen
syariah adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu manajemen
konvensional yang diwarnai dengan aturan Al-Quran, hadis dan beberapa contoh
yang dilakukan oleh para sahabat.
BAB III
PENUTUP
A.
SIMPULAN
Setelah menulis materi pada makalah ini akhirnya penulis
berkesimpulan bahwa, manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan,
penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendaliaan pencarian dan penyimpanan
dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan untuk memperoleh sumber
modal yang semurah-murahnya dan menggunakan seefektif-efektifnya,seproduktif
mungkin untuk menghasilkan laba.
Dalam prakteknya, Manajemen keuangan adakah tindakan yang
diambil dalam rangka menjaga kesehatan keuangan organisasi/perusahaan. Untuk
itu dalam membangun sistem manajemen keuangan yang baik perulah kita untuk
mengindentifikasi prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik.
B.
SARAN
Bersama-sama kita tingkatkan giat belajar untuk mendapat
ilmu pengetahuaan yang luas, agar kelak nantinya kita dapat berguna bagi diri
kita sendiri dan orang banyak.
Daftar pustaka
·
Suad husnan dan Enny pudjiastuti,
Dasar-dasar Manajemen keuangan, 1998 Yogyakarta. UPP AMP YKPN
·
Farah margaretha, Manajemen
keuangan, 2001 Yogyakarta. ANDI
·
Drs.R.Agus sartono, M.B.A, Manajemen
keuangan edisi 3, 1994 Yogyakarta. PT. BPFE
·
Ernie tisnawati sule, Pengantar
manajemen, 2005 Jakarta. PT. Prenada media
·
http://akutansi-akuntansimnj.blogspot.com/2012/10/manajemen-keuangan.html
[1]
Husnan suad dkk, Dasar-dasar manajemen, UPF AMP YKPN, Yogyakarta : 1998
[2]
Margaretha farah, Manajemen keuangan, ANDI, Yogyakarta: 2001
Borgata Hotel Casino & Spa - JetBlue New Jersey
BalasHapusContact Details. Casino · Rewards 용인 출장안마 Card · 과천 출장마사지 Rewards 포항 출장마사지 Card 제주 출장샵 · Casino Credit · Casino Rewards Card · Borgata Hotel Casino & Spa · Borgata Hotel Casino & 경상북도 출장안마