Laman

Rabu, 04 Juni 2014

Pengenalan Manajemen Keuangan

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengenalan Manajemen Keuangan”. Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Manajemen Keuangan Islam fakultas Syariah  jurusan Ekonomi Islam IAIN Antasari Banjarmasin.
  Kami mengucapkan terima kasih banyak pada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempunaan makalah ini.
  Semoga makalah ini memberikan informasi bagi mahasiswa dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan. Sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua, Amin ya Rabbal Alamin.

                                                                                                Banjarmasin, 9 september 2013



                                                                                                            Penyusun







DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .                    i
DAFTAR ISI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .                      ii
BAB I
            PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .                   1
BAB II
            PEMBAHASAN       
A.    Landasan Teori. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ………… . . . . .               2
B.     Fungsi dan Tujuaan Manajemen keuangan     . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .       4       
C.     Sifat Keuangan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .    ……..         7
D.    Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .         9
E.     Aktivitas Manajemen Keuangan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .                11
F.      Perbedaan Manajemen Konvensional dan Syariah. . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .         13
G.    Analisis. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . . . . . . ………………... . .                   18

BAB III
            PENUTUP. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .               19
DAFTAR PUSATAKA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . .           20

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Manajemen keuangan merupakan suatu bidang pengetahuan yang menyenangkan sekaligus menantang. Seorang yang ahli di bidang manajemen keuangan akan mendapatkan kesempatan yang lebih luas untuk mendapatkan pekerjaan seperti: corporate finance managers, bank, real estate, perusahaan asuransi dan sector pemerintahan yang lain; yang sangat memungkinkan untuk mengembangkan karirnya. Banyak usaha baik yang berskala besar maupun kecil, apakah yang bersifat profit motif maupun nonprofit motif akan mempunyai perhatian besar di bidang keuangan. Keberhasilan ataupun kegagalan usaha hampir sebagian besar sangat ditentukan oleh kualitas keputusan keuangan. Dengan kata lain masalah yang biasa timbul dalam setiap organisasi berimplikasi terhadap bidang keuangan.
B.     Rumusan Masalah
·         Pengertian Manajemen keuangan
·         Prinsip Manajemen keuangan
·         Fungsi dan Tujuan Manajemen keuangan
·         Perbedaan Manajemen Konvensional dan Syariah 

kBAB II
PEMBAHASAN
MANAJEMEN KEUANGAN
A.    LANDASAN TEORI
1.      Konsep Dasar
·         Mencapai laba sebesar-besarnya
·         Untuk memakmurkan pemilik perusahaan  (investor, pemegang saham) tercermin dari deviden, liwiditas dan solvabitas.
·         Memaksimalkan Nilai perusahaan  (harga saham ) membayar deviden.

2.      Pengertian Manajemen Keuangan
Beberapa definisi manajemen keuangan diberikan sebagai berikut:
·         Liefman: usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang untuk mendapat atau memperoleh aktiv
·         James Van Horne: segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh.
·         Bambang Riyanto: keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaaya yang minimal dan syarat syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.


3.      Perkembangan Manajemen
Secara ringkas disiplin keuangan mengalami perkembangan dari disiplin yang deskriptif menjadi makin analitis dan teoritis. Dari yang lebih menitikberatkan dari sudut pandang pihak luar, menjadi berorientasi pengambilan keputusan bagi manajemen. Berbagai konsep, model dan teori telah dikembangkan dalam bidang keuangan, yang kemudian mendapat tempat yang sangat penting dalam keuangan perusahaan (corporative finance).[1]
Pada tahun 1920an capital budgeting dirumuskan. Model ini menjelaskan perlunya diperhatikan nilai waktu uang sewaktu melakukan keputusan investasi. Meskipun diakui bahwa penentuan tingkat bunga yang layak dalam perhitungan nilai sekarang (present value)  tidaklah mudah, konsep capital budgeting memberikan dasar bagi teori penilaian (valuation)
Pada tahun 1950an Harry Markowitz merumuskan portpalio theory,  yang kemudian dikembangkan oleh sharpe, lintner, treynor, pada tahun 1960an dengan capital asset pricing modelnya. Teori dan model tersebut berguna dalam merumuskan risiko yang relevan untuk Investasi.
Tahun 1970an muncul arbitrage pricing theory dan option pricing theory. Teori yang pertama memberikan anternatif (selain capital asset pricing model) untuk menaksir harga aktiva. Sedangkan teori yang kedua menjeleskan bagaimana suatu opsi (pilihan) ditaksir nilainya. Sama seperti teori-teori yang lain, kedua teori tersebut juga akan bicarakan terutama dalam penerapan bagi keuangan perusahaan.


B. FUNGSI DAN TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN
1.1 fungsi
Manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan keuangan. Mereka yang melaksanakan kegiatan tersebut sering disebut sebagai manajer keuangan. Meskipun demikian, kegiatan keuangan tidaklah terbatas dilakukan oleh mereka yang menduduki jabatan seperti Direktur Keuangan, Manajer Keuangan, Kepala Bagian Keuangan, dan sebagainya. Direktur Utama, Direktur Pemasaran, Direktor Produksi, dan sebagainya, mungkin sekali melakukan kegiatan keuangan. Sebagai misal, keputusan untuk memperluas kapasitas pabrik, menghsilkan produk baru, jelas ataupun dibicarakan dan diputuskan oleh berbagai Direktor, tidak terbatas hanya oleh Direktor Keuangan. Banyak keputusan yang harus diambil oleh manajer keuangan dan berbagai kegiatan yang harus dijalankan mereka. Meskipun demekian kegiatan-kegiatan tersebut  dapat dikelompokan menjadi dua bagian utama, yaitu kegiatan menggunakan dana dan mencari pendanaan. Dua kegiatan utama (atau fungsi) tersebut disebut sebagai fungsi keuangan.
Fungsi Menejer Keuangan, bertanggung jawab atas perencanaan, analisis, dan pengendalian operasi keuangan.
Menurut Fred Weston, perkembangan fungsi keuangan sekarang ini dipengaruhi oleh lima perubahan besar dalam lingkungan eksternal, yaitu :
  1. Perkembangan teknologi yang sangat pesat berakibat pada lebih cepatnya daur hidup dari setiap kehidupan produk.
  2. Kemampuan perusahaan memperoleh laba mengalami penurunan disbanding penjualannya (profit margin) dari hampir seluruh perusahaa.  Penurunan ini terutama terjadi pada sector industri.  Hal ini karena adanya persaingan yang semakin tajam dalam pengembangan produk
  3. Perang Dunia II yang telah menciptakan peluang-peluang bisnis yang memerlukan cara-cara pembiayaan tertentu menyebabkan pertumbuhan ekonomi terus meningkat .
  4. Banyaknya perusahaan-perusahaan berskala besar yang tumbuh memerlukan pengelolaan keuangan yang spesifik,
  5. Adanya institusionalisasi aliran tabungan dan investasi yang membutuhkan para professional di bidang investasi.
Fungsi yang mengarah likuiditas, dalam mencapai likuiditas yang cukup untuk melaksanakan aktivitas perusahaan, manajer keuangan melaksanakan tugas-tugas berikut :
1.      Meramalkan aliran kas
2.      Pemukukan dana
3.      Menglola aliran dana intern
Fungsi yang mengarah ke profitabilitas, dalam mangejar laba rugi perusahaan, manajer keuangan bisa menjadi salah satu anggota manajemen perusahaan, dengan peran memberikkan infut tertentu guna pengambilan keputusan berdasar tindakan keuangan yang dilakukannya. Dalam kaitannya dengan profitabilitas, ada beberapa fungsi berikut :
1.      Pengendalian biaya
2.      Penentuan harga
3.      Meramalkan keuntungan masa depan
4.      Mengukur biaya modal
2.2 Tujuan
Memaksimalkan nilai kekayaan para pemegang saham, nilai kekayaan dapat dilihat melalui perkembangan harga sama ( common stock) perushaan dipasar, dalam hal ini nilai saham dapat merefleksikan investasi keuangan perusahaan dan kebijakan deviden.
Oleh karena itu dalam teori-teori keuangan , variabel yang sering digunakan dalam penelitian pasar modal untuk mewakili nilai perusahaan adalah harga saham  dengan berbagai jenis indikator, antara lain : return saham,harga saham biasa, price earning ratio, dan idikator lain yang mempresentasikan harga saham biasa dan pasar modal.
Dengan demikian tujuan manajemen keuangan adalah memaksimalkan nilai kekayaan para pemegang saham yang berarti meningkatkan nilai perusahaan yang merupakan ukuran nilai objektif oleh publik dan orientasi pada kelangsungan hidup perusahaan.
Misalkan kita menanamkan dana kita (seluruhnya adalah uang kita semua, tidak ada dana pinjaman) dengan mendirikan dua toko buku. Juamlah uang yang kita tanamkan sama besarnya (misalnya Rp.500.000.000). Dua toko tersebut yang satu berada di lokasi dekat kompleks perguruan tinggi dan pemukiman, serta untuk lalu lints dan parkirnya mudah. Satunya berlokasi di daerah perdagangan yang lalu lintasnya cenderung macet dan sangat susah untuk parker. Meskipun investasi yang kita lakukan sama besarnya, kalua kedua toko tersebut akan kita jual, kemungkinan skeali harga yang akan kita jual, kemungkinan sekali harga yang bersedia dibayar oleh pembeli tidaklah sama. Apabila harga yang bersedia dibayar oleh pembeli lebih tinggi untuk toko buku yang di daerah sekitar perguruan tinggi, maka kita mengatakan bahwa nilai peruasahaan (toko buku) di daerah perguruan tinggi tersebut lebih tinggi dari perusahaan satunya.
Memaksimumkan nilai perusahaan (harga saham) tidak identic dengan memaksimiumkan harga laba per lembar (earning per share, EPS). Hal ini disebabkan karena memaksimumkan EPS mungkin memusatkan pada EPS saat ini, memaksimumkan EPS mengabaikan nilai waktu uang, dan tidak memperhatikan factor resiko. Perusahaan mungkin memperoleh EPS yang sangat tinggi pada saat ini, tetapi apabila pertumbuhannya diharapkan rendah, maka dapat saja harga sahamnya lebih rendah apabila disbandingkan dengan perusahaan yang saat ini mmempunyai EPS yang lebih kecil. Dengan demikian memaksimumkan nilai perusahaan juga tidak identic dengan memaksimumkan laba, apabila laba diartikan sebagai laba akuntansi (yang bisa diliht pada laporan laba rugi perusahaan). Sebaliknya memaksimumkan nilai perusahaan akan identic dengan memaksimumkan laba dalam pengertian ekonomi. Hal ini disebabkan karena laba ekonomi diartikan sebagai jumlah kekayaan yang bisa dikonsumsikan tanpa membuat pemilik kekayaan tersebut menjadi lebih miskin.
C  SIFAT KEUANGAN
Keuangan adalah bidang fungsional tertentu yang dijumpai dalam penjurusan administrasi bisnis (business adminstration). Istilah keuangan dapat didefinisikan sebagai manajemen aliran uang dalam suatu organisasi, baik organisasi tersebut merupakan perusahaan, sekolah, bank, rumah sakit, ataupun lembaga pemerintah. Keuangan berkaitan dengan aliran uang dan juga kewajiban pembayaran.[2]
            Sebagai salah satu ilmu bisnis, keuangan harus secara seksama dibedakan dengan akuntansi dan ekonomi.
1.      Perbedaan keuangan dari akuntansi. Akuntansi berkaitan dengan pencatatan, pelaporan, dan pengukuran transaksi bisnis Dengan menggunakan system pembukuan yang diterima umum melalui pencatatan atau pembukuan secara berpasangan, Akuntansi menyediakan data aktivitas organisasi. Keuangan memanfaatkan informasi yang disediakan oleh system akuntansi untuk membuat kebiijakan membantu organisasi mencapai tujuannya. Secara singkat akuntansi dapat dikatakan bahwa akuntansi adalah proses pengumpulan data yang berkenaan dengan pencatatan dan pelaporan yang akurat, sedang keuangan adalah suatu proses manajerial atau pengambilan keputusan.
2.      Perbedaan keuangan dari ekonomi. Ekonomi berkaitan dengan penganalisaan distribusi dalam sumber daya dalam suatu masyarakat. Mempelajari ekonomi yang melibatkan barang dan jasa dengan atau tanpa melalui pertukaran uang. Perhatian ekonomi banyak diarahkan pada penawaran dan permintaan, biaya dan laba, dan produksi maupun konsumsi. Perkembangan lebih lanjut dari bidang ekonomi banyak berhubungan dengan ilmu social lainnya; seperti sosiologi, ilmu politik, dan psikologi.
Bidang keuangan banyak memanfaatkan hasil kerja para ekonom dan menggunakan berbagai alat perhitungan ekonomi. Diawali dengan teori dan asumsi yang di kembangkan dalam ekonomi mikro dan mencoba menerapkannya untuk menjelaskan kerja dari perusahaan atau bisnis modern. Bidang keuangan meminjam model peramalan dan model lainnya dari ekonomi makro dan mengujikan dengan dibandingkan situasi yang ada untuk meramalkan berbagai tindakan yang mungkin dapat diambil perusahaan. Peramalan keuangan lebih untuk lingkup perusahaan sendiri, sedang peramalan ekonomi lebih luas pada industri dan berbagai aktivitas ekonomi. 
 
D  PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen keuangan bukan hanya berkutat pada seputar pencatatan akutansi. Dia merupakan bagian penting dari manajemen program  dan tidak boleh dipandang sebagai suatu aktivitas tersendiri yang  menjadi bagian dari pekerjaan orang keuangan.
Ada 7 Prinsip dari manajemen yang harus diperhatikan.
1        Konsistensi (consistency)
Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari waktu ke waktu. Ini tidak berarti  bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila terjadi perubahan di organisasi. Pendekatan yang tidak konsisten tehadap manajemen keuangan merupakan suatu tanda bahwa manipulasi di pengelolaan keuangan.
2.      Akuntabilitas(accountability)
Akuntabilitas adalah kewajiban ,moral atau hukum, yang melekat pada individu, kelompok atau organisasi. Organisasi harus dapat menjelaskan bagaimana dia menggunakan sumber dayanya dan apa yang telah dia capai sebagai pertanggumg jawaban kepada pemangku kepentingan dan penerima manfaat.
3.      Transparansi (transparancy)
Organisasi harus terbuka berkenaan dengan pekerjaannya,menyediakan informasi berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan. Termasuk didalamnya, menyiapkan laporan keuangan yang akurat, lengkap, dan tepat waktu serta dapat dengan mudah dpat diakses oleh pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Apabila organisasi tidak transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal yang disembunyikan.
4.      Kelangsungan hidup (integrity)
Agar keuangan terjaga pengeluaran organisasi ditingkat stratejik maupun operational harus sejalan /disesuaikan dengan dana yang diterima. Kelangsungan hidup atau (viability)merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan keuangan organisasi.
5.      Integritas (integrty)
Dalam melaksanankan kegiatan operationalnya ,  individu yang terlibat harus mempunyai integritas yang baik. selain itu, laporan dan catatan keuangan harus tetap dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan.
6.      Pengelolaan (stewardship)
Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana yang telah diperoleh  dan menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
7.      Standar akutansi (accounting standarts)
Sistem akuatansi dan keuangan yang diguanakn organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standart akutansi yang berlaku umum.
Bidang-bidang keuangan
1.      Keuangan Publik/Negara
2.      Analisis Invesasi dan Surat Berharga
3.      Keuangan internasional
4.      Lembaga/Institusi Keuangan
5.      Manajemen Keuangan
E. AKTIVITAS MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu :
       Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva. Alokasi dana berbentuk:
        Financial assets (aktiva finansial) yaitu selembar kertas berharga yang mempunyai nilai pasar karena mempunyai hak memperoleh penghasilan, misalnya: saham, sertifikat deposito, atau obligasi.
        Real assets (aktiva riil) yaitu aktiva nyata: tanah, bangunan, peralatan.

       Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan

       Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.

Keputusan dalam Manajemen Keuangan
1.  Keputusan investasi (Investment decision) 
Keputusan ini meliputi penentuan aktiva riil yang dibutuhkan
untuk dimiliki perusahaan,  
2.  Keputusan pembelanjaan (Financing decision)
Keputusan yang berkaitan dengan bagaimana mendapatkan
dana yang akan digunakan untuk memperoleh aktiva riil yang diperlukan.
3.  Kebijakan deviden (deviden policy)
4.  Keputusan Manajemen Aktiva
Keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan/penggunaan
aktiva dengan efisien (biasanya lebih memperhatikan manajemen aktiva lancer(kas, piutang dan sedia)





F. Perbedaan Antara Manajemen Konvensional dan Syariah
Semua orang telah mengetahui bahwa prinsip-prinsip ekonomi pada umumnya dan manajemen pada khususnya selalu mengagungkan perolehan hasil sebesar-besarnya dengan kerja sekecil-kecilya. Prinsip konvensional ini berkembang pesat di dunia barat. Islam tidak menentang prinsip konvensional ini bahkan mendorong prinsip itu. Masalahnya adalah manajemen syariah hanya menambahkan rambu-rambu penerapan prinsip konvensional agar tidak hanya ditujukan untuk memperoleh hasil di dunia saja melainkan harus dibarengi dengan perolehan hasil di akherat. Adanya rambu-rambu ini diharapkan para pelaku ekonomi pada umumnya dan manajemen pada khususnya mempunyai rem yang cukup pakem untuk tidak merugikan orang lain.
Untuk memahami manajemen syariah ini harus terlebih dahulu mengetahui pandangan Islam tentang harta dan dasar-dasar sistem ekonominya. Diterangkan dalam AI-Quran bahwa harta adalah sebuah obyek yang digunakan menguji manusia dan harta juga sebuah sarana untuk melaksanakan taqwa. Selain itu diperingatkan pula bahwa harta dapat membawa mala petaka manusia di akherat nanti bila salah menyikapinya. Ada dua pandangan Islam dalam melihat harta; sebagai suatu hak atau kepemilikan sesama manusia, Islam sangat menghargainya sedang dalam hubungan manusia terhadap tuhannya, manusia tidak mempunyai hak sama sekali.
Bertolak dari dasar-dasar tersebut diatas maka semua yang dilakukan dalam manajemen syariah yang dititik beratkan pada bidang ekonomi tidak akan lepas dari kehati-hatian dalam menyikapi harta. Maka penerapan manajemen syariah secara utuh tidak akan membuat orang saling menindas dalam menjalankan roda perekonomian. Semua orang akan merasa diuntungkan karenanya.
Dalam beberapa hal, bank konvensional dan bank syariah mempunyai persamaan, terutama dalam sisi teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi computer yang digunakan, syarat-syarat umum pembiayaan seperti KTP, NPWP, proposal, laporan keuangan, dan sebagainya. Namun, terdapat banyak perbedaan mendasar diantara keduanya. Perbedaan itu menyangkut asfek legal, struktur organisasi, usaha yang dibiayai, dan lingkungan kerja.
a.       Akad dan Asfek Legalitas 
Dalam bank syariah, akad yang dilakukan memiliki konsekuensi duniawi dan ukhrowi, karena akad yang dilakukan berdasarkan hukum islam. Seringkali nasabah berani melanggar kesepakatan atau perjanjian yang telah dilakukan bila hukum itu hanya berdasarakan hukum positif belaka, tapi tidak demikian bila perjanjian tersebutmemiliki pertanggungjawaban hingga yaumil qiyamah nanti.
Setiap akad dalam perbankan syariah, baik dalam hal barang, pelaku transaksi, maupun ketentuan lainnya, harus memenuhi ketentuan akad, yaitu
A.Rukun
·         Penjual
·          Pembeli
·         Barang
·         Harga
·         Akad/Ijab-Qabul.


B.Syarat
·         Barang dan jasa harus halal sehingga transaksi atas barang dan jasa yang haram menjadi batal demi hukum syariah.
·         Harga barang dan jasa harus jelas.
·         Tempat penyerahan (delivery) harus jelas karena akan berdampak pada biaya transfortasi.
·         Barang yang ditransaksikan harus sepenuhnya dalam kepemilikan. Tidak boleh menjual sesuatu yang belum dimiliki atau dikuasai seperti yang terjadi pada transaksi short sale dalam pasar modal.
b.      Lembaga Penyelesaian Sengketa
Berbeda dengan perbankan konvensional, pada perbankan syariah jika terdapat perbedaan atau perselisihan antara bank dan nasabahnya, maka kedua belah pihak tidak menyelesaikannya di peradilan negeri, tetapi menyelesaikannya sesuai tata cara dan hukum materi syariah.
Lembaga yang mengatur hukum materi dan atau berdasarkan prinsip syariah di Indonesia dikenal dengan nama Badan Arbitrase Muamalah Indonesia atau BAMUI,yang didirikan secara bersama oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia dan Majelis Ulama Indonesia.
4.      Struktur Organisasi
Bank syariah dapat memiliki stuktur yang sama dengan bank konvensional, misalnya dalam hal komisaris dan direksi. Tapi unsur yang amat membedakan bank syariah dan bank konvensional adalah keharusan adanya Dewan Pengawas Syariah yang bertugas mengawasi operasaional bank dan produk-produknya agar sesuai dengan garis-garis syariah.
Dewan Pengawas Syariah biasanya diletakan pada posisi setingkat Dewan Komsaris pada setiap bank. Hal ini untuk menjamin efektivitas dari setiap opini yang diberikan oleh Dewan Pengawas Syariah. Karena itu, biasanya penetapan anggota Dewan Pengawas Syariah dilakukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, setelah para anggota Dewan  Pengawas Syariah mendapat rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional.
d. Bisnis dan Usaha yang Dibiayai
Dalam bank syariah, bisnis dan usaha yang dilaksanakan tidak terlepas dari saringan syariah. Karena itu bank syariah tidak akan mungkin membiayai usaha yang terkandung didalamnya hal-hal yang diharamkan.
Dalam perbankan syariah suatu pembiayaan tidak akan disetujui sebelum dipastikan beberapa hal pokok, diantaranya:
1. Apakah objek pembiayaan halal atau haram?
2. Apakah proyek menimbulkan kemudharatan bagi masyarakat
3. Apakah proyek berkaitan dengan perbuatan mesum/asusila?
4. Apakah proyek berkaitan dengan perjudian?
5. Apakah usaha itu berkaitan dengan industri senjata yang ilegal atau berorientasi pada pengembanagan senjata pembunuh masal?
6.Apakah proyek dapat merugikan syiar islam, baik secara langsung atau tidak langsung
e. Lingkungan Kerja dan Corporate Culture
Sebuah bank syariah selayaknya memiliki lingkungan kerja yang sejalan dengan syariah. Dalam hal etika, misalnya sifat amanah dan shiddiq harus melandasi setiap karyawan sehingga tercermin integritas eksekutif muslim yang baik. Disamping itu karyawan bank syariah harus skillful dan professional (fathonah) dan mampu melakukan tugas secara team-work dimana informasi merata diseluruh fungsional organisasi (tablight). Demikian pula dalam hal reward dan punishment, diperlukan prinsip keadilan yang sesuai denga syariah.
Selain itu cara berpakaian dan tingkah laku dari para karyawan merupakan cerminan bahwa mereka bekerja dalam sebuah lembaga keuangan yang membawa nama besar islam, sehingga tidak ada aurat yang terbuka dan tingkah laku yang kasar. Demikian pula dalam menghadapi nasabah, akhlaq harus senantiasa terjaga.
f. Perbandingan antara Bank Syariah dan Konvensional
Perbandingan antara bank syariah dan bank konvensional disajikan dalam tabel berikut[3][8]:

BANK ISLAM
BANK KONVENSIONAL
1.      Melakukan investasi-investasi yang halal saja.
2.      Berdasarkan prinsp bagi hasil, jual beli, atau sewa.
3.      Profit dan falah oriented.
4.      Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan kemitraan.
5.      Penghimpunan dan penyaluran dana harus sesuai dengan Fatwa Dewan Pengawas Syariah
Investasi yang halal dan haram.
Memakai perangkat bunga.
Profit oriented
Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan debitur-kreditur.
Tidak terdapat dewan sejenis.

G. ANALISIS
Manajemen syariah adalah suatu pengelolaan untuk memperoleh hasil optimal yang bemuara pada pencarian keridhaan Allah. Oleh sebab itu maka segala sesuatu langkah yang diambil dalam menjalankan manajemen tersebut harus berdasarkan aturan-aturan Allah. Aturan-aturan itu tertuang dalam Al-Quran, hadis dan beberapa contoh yang dilakukan oleh para sahabat.
 Keuangan adalah bidang fungsional tertentu yang dijumpai dalam penjurusan administrasi bisnis. Istilah keuangan dapat didefinisikan sebagai manajemen aliran uang dalam suatu organisasi, baik organisasi perusahaan, sekolah , bank, rumah sakit, ataupun lembaga pemerintah.keuanagn berkaitan aliaran uang dan juda kewajiban pembayaran.
Perbedaan keuangan dari akuntansi adalah akuntansi berkaitan dengan pelaporan, pencatatan,an pengukuran transaksi bisnis.sistem pembukuan yang diterima umun melalui pencatatan, akuntansi menyediakan data aktivitas organisasi.data bisa jadi merupakan historis, seperti neraca tahun lalu, atau bisa jadi peramalan operasi masa depan.keuangan memamfaatkan informasi yang disediakn sistem akuntansiuantuk membuat kebijakan membantu organisasi mencapai tujuannya. Sinngkatnya dapat dikatakan bahwa akuntansi adalah proses pengumpulan data yang berkenaan dengan pencatatan dan pelaporan yang akurat. Sedang keuangan adalah suatu proeses pengambilan keputusan.
 Sehubungan dengan itu maka isi dari manajemen syariah adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu manajemen konvensional yang diwarnai dengan aturan Al-Quran, hadis dan beberapa contoh yang dilakukan oleh para sahabat.





BAB III
PENUTUP
A.    SIMPULAN
Setelah menulis  materi pada makalah ini akhirnya penulis berkesimpulan bahwa, manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendaliaan pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakan seefektif-efektifnya,seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
Dalam prakteknya, Manajemen keuangan adakah tindakan yang diambil dalam rangka menjaga kesehatan keuangan organisasi/perusahaan. Untuk itu dalam membangun sistem manajemen keuangan yang baik perulah kita untuk mengindentifikasi prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik.
B.     SARAN
Bersama-sama kita tingkatkan giat belajar untuk mendapat ilmu pengetahuaan yang luas, agar kelak nantinya kita dapat berguna bagi diri kita sendiri dan orang banyak.






Daftar pustaka
·         Suad husnan dan Enny pudjiastuti, Dasar-dasar Manajemen keuangan, 1998 Yogyakarta. UPP AMP YKPN
·         Farah margaretha, Manajemen keuangan, 2001 Yogyakarta. ANDI
·         Drs.R.Agus sartono, M.B.A, Manajemen keuangan edisi 3, 1994 Yogyakarta. PT. BPFE
·         Ernie tisnawati sule, Pengantar manajemen, 2005 Jakarta. PT. Prenada media
·         http://akutansi-akuntansimnj.blogspot.com/2012/10/manajemen-keuangan.html






[1] Husnan suad dkk, Dasar-dasar manajemen, UPF AMP YKPN, Yogyakarta : 1998
[2] Margaretha farah, Manajemen keuangan, ANDI, Yogyakarta: 2001




    

1 komentar:

  1. Borgata Hotel Casino & Spa - JetBlue New Jersey
    Contact Details. Casino · Rewards 용인 출장안마 Card · 과천 출장마사지 Rewards 포항 출장마사지 Card 제주 출장샵 · Casino Credit · Casino Rewards Card · Borgata Hotel Casino & Spa · Borgata Hotel Casino & 경상북도 출장안마

    BalasHapus